edufuntech

Selasa, 09 Desember 2008

sial, murni pelecehan atau kebenaran??



Marcella Zalianty lahir di Jakarta, 7 Maret 1980. Kariernya diawali dari pangung model kemudian merambah sebagai aktris sinetron sekaligus layar lebar. Kesuksesannya membintangi sinetron CERITA CINTA, SEPHIA, MALAM PERTAMA dan TARGET CIUMAN membuat namanya diperhitungkan para produser. Marcell, demikian biasa dipanggil, adalah putri aktris sinetron Tetty Liz Indriati dan kakak kandung aktris Olivia Zalianty.

Perempuan yang pernah dikhabarkan dekat dengan bintang Fauzi Baadilah ini, sukses juga mengijakkan kakinya di layar lebar. film suksesnya di antaranya, ELIANA...ELIANA, BINTANG JATUH, TRAGEDI, BELAHAN JIWA dan BROWNIES. Bahkan lewat film BROWNIES, telah mengantarkan dirinya sebagai pemeran perempuan terbaik Festival Film Indonesia 2005. Film terakhir Marcell berjudul DENIAS SENANDUNG DI ATAS AWAN juga menjadi film terbaik FFI 2006. Marcella, yang dikatakan menjalin hubungan dengan pembalap nasional Ananda Mikola, awal Desember 2008 tiba-tiba jadi headline dengan kasus penganiayaan terhadap rekan kerjanya, Agung Setiawan. Masalah utang piutang dikatakan sebagai penyebab terjadinya penganiayaan. Dan tindakan kekerasan ini melibatkan Ananda serta adiknya, Moreno Soeprapto.
(sumber : http://selebriti.kapanlagi.com/marcella_zalianty/
)

Belum lagi usai kasus produksi filmnya, LASTRI, yang dicekal oleh masyarakat setempat akibat dianggap mengandung unsur komunisme dan menyadur dari buku orang lain, sekarang Marcella dihadapkan pada keputusan yang berat akan kasus penganiayaan yang menimpa dirinya, hingga ia harus mendekam di dalam penjara. Sial saja, murni pelecehan atas nama baikknya selama ini ataukah hal ini benar adanya, bahwa Marcell tega melakukan kekerasan seperti ini????

Label:

amore paris^^


is always peacefull to imagine Paris...in the dawn, in the night in almost everytime...Paris just always more !!!!

Paris telah menjadi kota tujuan pedagang, pelajar dan peziarah, tapi 'industri pariwisata'-nya dimulai hanya dalam skala besar dengan munculnya perjalanan rel, berasal dari organisasi negara jaringan rel Perancis tahun 1848. Diantara atraksi massal pertamanya yang menarik pihak internasional, adalah Expositions Universelles 1855 yang mengeluarkan bangunan-bangunan baru Paris, terutama Menara Eiffel tahun 1889. Sebagai tambahan pada pembaruan ibukota Kekaisaran Kedua ini, telah menjadikan kota ini sebuah atraksi pada hari ini.

Banyak pendirian lokal populer Paris telah menarik turis, daripada patron lokal. Le Lido, ruang dansa-kabaret Moulin Rouge, contohnya, adalah teater restoran berpanggung, sebuah tampilan dansa tapi dengan suasana kabaret. Semua bekas elemen sosial atau budaya bangunan, seperti ballroom dan kebun, hilang hari ini. Banyak hotel, restoran dan perdagangan hiburan malam Paris telah tergantung pada pariwisata, dengan hasil yang tidak selalu positif terhadap budaya Paris.

AMORE PARIS!!!!! PARIS IS WHEN U CAN SEE YOUR DREAMS WITH YOUR EYES OPEN WIDE......^^ then what r u waiting for to go to PARIS??!!??

Label:

culture de paris"

Paris is always more, diantara beberapa negara Paris adalah kota yang paling indag dan menarik untuk dikunjunggi, terlebih lagi dengan kebudayaannya yang identik dengan keindahan dan kesan tua namun berseni, berikut ini adalah beberapa kebudayaan Paris yang membuatnya semakin layak untuk dikunjungi........

Opera Garnier


adalah gedung opera terbesar di Paris adalah Opéra Garnier abad ke-19 (bekas Paris Opéra) dan Opéra Bastille modern; yang lama mengadakan pertunjukan balet dan opera klasik, dan yang baru menyediakan repertoire campuran klasik dan modern.

Di pertengahan abad ke-19 terdapat dua gedung opera yang masih aktif: Opéra-Comique (yang masih berdiri hingga sekarang) dan Thatre Lyrique (di era modern mengubah profil dan namanya menjadi Théâtre de la Ville).


Teater/Aula konser

Teater umumnya memiliki sebuah ruangan besar dalam budaya Paris. Masih ada hingga hari ini, meskipun, mungkin aneh, banyak aktor populernya sekarang juga menjadi bintang televisi perancis. Beberapa teater besar Paris adalah Bobino, Théâtre Mogador dan Théâtre de la Gaîté-Montparnasse. Sejumlah teater Paris juga telah berubah menjadi aula konser.

Banyak legenda musik terbaik Perancis, seperti Édith Piaf, Maurice Chevalier, Georges Brassens dan Charles Aznavour, mulai dikenal luas di aula konser Paris: teater yang masih mengadakan konser seperti itu adalah Le Lido, Bobino, l'Olympia, la Cigale dan le Splendid.

Élysées-Montmartre, berkurang dari ukuran aslinya, adalah aula konser hari ini. New Morning adalah salah satu klub di Paris yang masih mengadakan konser jazz, tapi juga berpengalaman dalam musik 'indie'. Belakangan ini, aula Le Zénith di distrik La Villette Paris dan stadion "parc-omnisports" di Bercy digunakan sebagai aula konser rock berskala besar.


Ruang dansa/Diskotik

Guinguettes dan Bals-concerts adalah tulang punggung hiburan Paris sebelum pertengahan abad ke-20. Contoh awal hingga pertengahan abad ke-19 adalah guinguette Moulin de la Galette dan ruang dansa-kebun Élysées-Montmartre dan Chateau-Rouge. Orkestra populer memberikan jalan bagi pemain akordion Paris yang musiknya menarik penonton faubourg du Temple Apollo dan le Java dan ruang dansa Belleville. Dari klub yang tersisa di era itu tumbuhlah discothèque modern: Le Palace, meskipun ditutup sekarang, adalah contoh paling legendaris Paris. Hari ini, banyak perkumpulan di Paris dilakukan di klub seperti Le Queen, L'Etoile, Le Cab yang banyak dipilih.


Café, restoran dan hotel

Café di kebun beberapa distrik menjadi populer pada abad ke-18, dan dapat dianggap sebagai "café teras" pertama di Paris; ini tidak akan terkenal hingga trotoar dan jalan bulevar mulai muncul pada pertengahan abad ke-19. Café adalah perhentian penting dalam perjalanan menuju atau dari kantor bagi banyak warga Paris, dan khususnya saat makan siang.

Reputasi kuliner Paris memiliki asal usul dari tempat lahir penduduknya. Dengan awal jalur rel abad ke-19 dan revolusi industri menghasilkan banjir migrasi yang membawanya dengan perbedaan gastronomi berbagai region Perancis, dan dipertahankan melalui restoran 'makanan lokal' yang ditujukan pada orang-orang dari semua tempat. "Chez Jenny" merupakan contoh restoran yang berpengalaman dalam masakan region Alsace, dan "Aux Lyonnais" adalah contoh lain dengan makanan tradisional dari region asal kota tersebut. Tentunya migrasi dari tempat yang lebih jauh berarti perbedaan kuliner yang lebih hebat, dan hari ini, sebagai tambahan terhadap jumlah besar pemukiman Afrika Utara dan Asia, di Paris seseorang dapat menemukan restoran kualitas tinggi dari seluruh dunia.

Hotel adalah hasil lain dari perjalanan jauh dan pariwisata, khususnya Expositions Universelles abad ke-19 (Pameran Dunia). Salah satu yang termewah, Hôtel Ritz berdiri di Place Vendôme sejak 1898, dan Hôtel de Crillon dibuka di sisi utara Place de la Concorde sejak 1909.



Sinema

Warga Paris bertujuan berbagi tren film yang sama dengan kota-kota di dunia, untuk mengimbangi dominasi hiburan film buatan Hollywood. Sinema Perancis mulai muncul, dengan sutradara besar (réalisateurs) seperti Claude Lelouch, François Truffaut, Jean-Luc Godard, Claude Chabrol dan Luc Besson, dan genre populer lainnya dengan sutradara Claude Zidi contohnya. Film Eropa dan Asia juga tersebar dan disambut luas. Keunikan Paris adalah jaringan bioskop kecilnya yang besar: dalam seminggu penggemar film memiliki pilihan diantara sekitar 300 film lama atau baru dari seluruh dunia.

Banyak aula konser/dansa diubah menjadi bioskop ketika media mulai terkenal sejak 1930-an. Kemudian banyak bioskop besar dibagi menjadi banyak, ruangan kecil: bioskop terbesar di Paris hari ini adalah teater le Grand Rex dengan 2.800 kursi, sementara bioskop lain memiliki kurang dari 1.000 kursi. Sekarang terjadi musim multiplex yang memiliki lebih dari 10 atau 20 layar.

Label: